5 Tips Parenting Unik dari Berbagai Negara, Ada yang Meletakkan Anak di Atas Asap!

Menggali banyak kebiasaan parenting dari berbagai belahan dunia dapat memberi kita perspektif baru dan metode unik dalam mendidik anak-anak kita. Beberapa praktik ini mungkin tampak tak biasa bagi kita, namun telah diwariskan turun-temurun di negara-negara mereka dan menawarkan cakupan menarik tentang keberagaman cara mendidik anak. Berikut lima tips parenting unik dari seluruh dunia: gunung388

1. Mengikuti Ritme Alam (Inuit, Kanada dan Greenland)

Dalam beberapa masyarakat Inuit, anak-anak tidak diajarkan untuk tidur menurut jadwal tetap. Sebaliknya, mereka mengikuti pola tidur alam, tidur saat merasa lelah dan bangun saat terjaga. Meskipun terdengar kontradiktif dengan kebiasaan barat yang seringkali rigid, konsep ini mengajari anak-anak untuk mendengarkan tubuh mereka dan menciptakan keterikatan alami antara ibu dan anak.

2. Pendidikan Berbasis Alam (Suomi, Finlandia)

Di Finlandia, anak-anak diajarkan pentingnya bermain di luar ruangan dan terhubung dengan alam. Ini bukan hanya tentang menjaga kesehatan fisik, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan bangsa yang akan mereka warisi. Sejak usia dini, anak-anak diajarkan cara merawat tanaman, menanam sayuran, dan menghargai siklus kehidupan alam.

3. Asap Kayu untuk Bayi yang Tak Terkendali (Māori, Selandia Baru)

Praktik ini mungkin tampak melewati batas, tetapi bagi beberapa suku Māori, meletakkan bayi di atas asap kayu sebagai hukuman karena menangis terlalu banyak atau nakal tidak semata-mata bertujuan untuk menekan anak, tapi lebih kepada tindakan spiritual. Mereka percaya asap akan menenangkan roh anak, membangun kemampuan bertahan, dan membawa ketenangan spiritual. Namun, penting untuk ditekankan bahwa praktik ini harus diapresiasi dalam konteks budayanya dan tidak disarankan untuk diadopsi tanpa pemahaman yang mendalam.

4. Independensi Sejak Dini (Jepang)

Di Jepang, anak-anak sering kali dididik untuk mandiri sejak usia dini, termasuk kebiasaan belajar berpergian sendirian, misalnya pergi ke sekolah atau belanja. Ini mengajarkan tanggung jawab, kepercayaan diri, dan kemandirian yang signifikan. Konsep yang menekankan pentingnya komunitas dan bagaimana masing-masing individu dapat berkontribusi kepada masyarakat.

5. Menggunakan Cerita Rakyat dan Musik (Afrika)

Dalam banyak budaya di Afrika, cerita rakyat dan lagu-lagu tradisional digunakan sebagai alat pendidikan. Para orang tua dan anggota keluarga lain menggunakan kisah-kisah moral dan musik untuk mengajarkan nilai-nilai penting, sejarah, dan keterampilan hidup. Ini membantu menumbuhkan rasa hormat kepada sejarah dan budaya.